Kunjungan diplomasi Akademis STIT Pemalang diterima di KBRI Indonesia di Kota Beograd diterima langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk serbia dan Montenegro Mochamad Chandra Widya Yudha didampingi Atase Penerangan dan Sosial Budaya Malvino Geovanni Michiels pada selasa jam 10 waktu beograd di gedung KBRI beograd serbia 4/12.
Mengawali kunjungannya STIT Pemalang yang beralih bentuk menjadi Institut Agama Islam Pemalang ini memaparkan dihadapan Dubes guna link and match dengan menggali pontensi Negara Balkan Serbia.
Di waktu yang sama Dubes menyampaikan ” saya sangat apresiasi atas keberanian delegasi muda STIT Pemalang dalam hal penjajakan potensi secara jemput bola, ini sangat langka dan ini sudah betul kita harus tunjukan peran Indonesia secara aktif, banyak cara dan jalur, bidang Pendidikan, Ekonomi, Keagamaan, Sosial Budaya, ya kami sangat mendukung dan bila perlu agendakan tahun depan kita buat agenda kebudayaan dan Keagaman bersama serbia supaya ini konkrit bila perlu kita siapkan anggaran khusus untuk event, Tutur Wahyu”,
Sementara itu Heri selaku Ketua Yayasan STIT Pemalang selain mengenalkan kampus STIT Pemalang juga menyampaikan point penting dihadapan Dubes.
” Kami atas nama STIT Pemalang siap berkolaborasi mensukseskan Diplomasi Indonesia-Serbia berkolaborasi dengan KBRI Beograd tentu dengan mohon arahan dan petunjuk pak Dubes, kami juga mohon ijin akan tindaklanjuti tawaran Program tahun 2024 sekaligus kami akan mengirimkan perserta magang di KBRI Beograd, selain itu Insya Allah kami siap berikan beasiswa untuk Calon Mahasiswa serbia yang mau kuliah ditempat kami Full Beasiswa dan Asrama serta uang saku, Proyeksi kami di 2025 kami siap menampungnya pak Dubes, Tutur Heri,”
Wahyu menambahkan, “serbia sekarang cukup stabil potensi peluang masih luas dan jangan khawatir berkegiatan di Serbia kita KBRI siap kawal full yang penting kalau bisa hindari dulu area Kosovo karena memang situasi kurang stabil hubunganya dengan serbia, dan kita sudah puluhan tahun bersahabat baik dengan serbia dan belum bisa mengakui Kosovo jadi tahan dulu kesana ya ,” tutupnya
Perang Kosovo adalah perang etnis Albania dengan pemerintah Serbia Kosovo pada kurun waktu awal 1998-1999 yang sempat menjadi perhatian dunia Internasional. Meski perang telah berhenti dan ditengahi oleh NATO namun kondisi belum sepenuhnya stabil terlebih sejak kosovo mendeklarasikan diri merdeka secara sepihak di tahun 2028.